Desa Mangli adalah suatu desa yang terdiri dari 3 dusun, 2 RW dan 16 RT; dimana 2 dusun berada di krajan sedang yang 1 dusun berada di pedukuhan yaitu Duku Kalijambe. Desa Mangli masuk wilayah Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang Propinsi Jawa Tengah.
Adapun riwayat terbentuknya Desa Mangli, menurut satu riwayat adalah didirikan oleh seseorang yang berasal dari Banyumas, beliau bernama mbah Derpa yang sampai sekarang makamnya masih ada di pemakaman umum Dukuh Kalijambe. Beliau adalah seorang yang sedang dikejar-kejar musuh dan bersembunyi di Dukuh Kalijambe.sedang tahun berapa beliau datang ke Desa Mangli hingga saat ini belum ada ada yang bisa melacaknya.
Sedang menurut riwayat lain didirikan oleh dua orang, yang satu masuk dari arah timur yaitu mbah Glagah Putih dan yang satunya lagi masuk dari arah barat daya yaitu mbah Bayu Aras.
Nama Mangli, satu versi menceritakan diambilnya dari asal mula mbah Derpa yaitu suatu desa yang berada di wilayah Banyumas yang sampai sekarang masih ada. Beliau pula yang memberi pengarahan tentang sistem pemerintahan pada saat itu karena pada saat itu di desa Mangli belum ada tatanan pemerintahan.
Tetapi ada versi lain yang menyatakan bahwa nama Mangli diambil dari adanya sosok yang nampak seperti manusia namun bisa hilang, ada yang menyebutnya DAMYANG, terkadang nampak seperti manusia laki-laki juga terkadang nampak seperti manusia perempuan. Begitu sering berganti-ganti ( manglih ) , sehingga desa ini dinamai Mangli.
Penduduk Mangli dari sejak dahulu sampai saat ini penduduknya memeluk agama Islam, terbukti tidak pernah satupun peninggalan barang kuno yang ditemukan di Mangli yang bernuansa kehinduan atau kebudaan; sebagaimana layaknya yang biasa ditemukan di wilayah lain.
Adapun orang-orang yang pernah memimpin Desa Mangli Disebut sebagai bekel atau lurah yang antara lain adalah :
1. Bekel Tadem 1825 – 1846
2. Bekel Wangsa Merta 1846 – 1867
3. Bekel Kyai 1867 – 1884
4. Bekel Wangsa Reka 1884 – 1884 ( 3 bln )
5. Bekel Singaguna 1884 – 1912
6. Bekel Wangsa Praya 1912 – 1939
7. Lurah Wadri ( H. Yusuf ) 1939 – 1956
8. Lurah Singataruna Rakoem 1956 – 1989
9. Lurah Faizin 1989 – 1998
10. Lurah Slamet Purwanto, BA 1998 – 2006
11. Kepala Desa Slamet Purwanto, BA 2006 – 2012
12. Kepala desa Manggus Sudibyo 2012 – sekarang
Pada masa pemerintahan lurah Singataruna Rakoem Desa Mangli pernah mengalami wabah kematian anak balita tiap hari satu sampai tiga anak selama kurang lebih satu bulan, wabah ini berhenti setelah warga dipimpin ulama setempat mengadakan tahlil keliling desa selama tujuh malam berturut-turut; juga pernah terjadi hama tikus dan wereng menyerang tanaman padi sehingga tidak sedikit petani yang gagal panen.
Pada kurun waktu antara tahun 1999 – 2000 masyarakat Mangli pernah mengalami kejadian pahit diserang oleh warga Desa Mangli sampai dua kali. Pada kejadian itu banyk yang terluka dan rumah banyak yang rusak bahkan ada yang dibakar; pemicunya hanya perselisihan para pemuda.
Warga Desa Mangli semua menganut agama Islam yang terbagi dalam dua kelompok besar yaitu kelompok Nahdlotul Ulama dan Rifa’iyah. Dua kelompok ini nyaris tidak mau bersatu bahkan saling bersaing hampir dalam segala hal. Tetapi setelah pemerintah desa dan para tokoh sering mengadakan acara bersama seperti Istighauzah, Haul Umum Desa yang sudah berjalan 20 tahun dua kelompok itu seolah hanya tinggal nama yang pada kenyataannya bisa berjalan seiring dan senada.